SETENGAH HATI UNTUK KESEMPURNAAN

‘’Aku percaya tuhan menyingkronkan masa kini dan yang lalu dikehidupan untuk tujuan yang baik’’


tumbuh sebagai anak yg tidak pernah mengenal sosok seorg ayah membuat ku menjadi pribadi yg kurang kasih …
ku dibesarkan dengan seorg ibu dan ayah tiri , yg menikahi ibuku di usia ku yg beranjak 1 thun ..
ibu termasuk dalam org yg tegar dalam hidup ku, apa pun akan dia lakukan untuk memenuhi kebutuhan ku .. I love u mom ..
beranjak usia 5 tahun ku sudah menyadari bahwa bukan dia sosok ayah kandungku,bukan berarti dia tak syg padaku, hanya saja ada sesuatu yg tak bisa aku ungkapkan bahwa memang ad yg berbeda.
masuk usia 8 tahun dikelas dua sd, ibu dan ayah ku memutuskan mengadopsi seorag anak perempuan,
karna diusia ku yg 8 tahun pernikahan mereka belum juga mendapatkan seorg anak mereka mengambil keputusan itu,yg konon katanya anak tersebut sebagai pancingan terhadap ibuku yg belum juga diberi keturunan lagi ..
masuk di kelas 4 sd diusia ku yang kesepuluh kami sudah 4 kali berpindah tempat tgl ..
sdh 2 tahun hidup bersama adik angkat yg dalam diam harus mengakui kami tak sedarah, muncul pikiran2 baru didalam benakku yg tumbuh dewasa ini ..
oh tuhan beginikah yg harus kami jalan kan diusia yg dini ..
menjalankan kehidupan dr kesusahan dan bertumbuh dr itu pula membuat pribadi kita semakin mandiri, aku percaya itu.
Masuk usia kesebelas ku tuhan mendengar keinginan mereka, ibuku positif dan akan dikaruniai seorg anak kandung dr mereka berdua ..
Sebagai seorg calon abang aku sangat simpati dalam keadaan ini .. hatiku masuk dalam katagori bahagia.
Oh tuhan aku tak bisa bayangkan bagaimana bahagianya aku apabila punya adik dr ibu dan ayah kandung ku juga,
Banyak anak banyak rezeki, yah ini yang sering aku dengar dr mulut segelintir manusia dewasa saat itu.
Benar adanya,ayah ku dalam masa bekerja yg sangat baik dan ibuku dapat kesempatan menjadi penjual di kantin utama sekolah sd adik angkatku saat itu,
Bisa bayangkan betapa rizki itu mengalir dr hari kehari ..
Aku mulai tumbuh dewasa dalam ruang lingkup banyak teman saat itu, aku nakal, bandel,seperti tak terurus semua ada pada julukan ku ..
Bukan berarti ibu tak mengajarkan ku,dia selalu menasihatiku untuk jd pribadi yg sangat mandiri
Sebagai contoh, sebagai anak yg aktif dalam semua hal sudah wajar kalau semua kancing baju sekolah pada lepas, ibu tidak pernah mengambil nya lalu menjahitkan nya seperti ibu2 lain nya dimasaku ,hanya menyediakan benang dan jarum dan sedikit berkata, ‘’ jahitlah kancing bajumu biar besok tak pakai peniti seluruh bajumu ’’ oh tuhan aku rindu sosok seperti dia .. 

Komentar